Oleh: YopiE | Juni 26, 2008

WASPADA PENIPUAN ATM GAYA BARU

Peristiwa ini menimpa saya Hari Minggu yang lalu di salah satu ATM Mandiri
(sebut saja ATM1). Semoga tidak terulang pada pembaca.

Kejadian ini berawal ketika saya mau menarik uang di ATM Mandiri. Seperti
kadang-kadang terjadi setelah saya masukkan kartu ATM, layar ATM
menyatakan bahwa …..out of service atau ….maaf sementara tidak dapat
melayani. Tentu saja saya langsung tekan tombol Cancel untuk membatalkan
transaksi. Namun ternyata kartu ATM tidak kunjung keluar walaupun saya
ulangi berkali kali dan saya tunggu.

Di saat saya berharap kartu ATM segera keluar, tiba-tiba ada seseorang
laki-laki (sebut saja Mr X) yang membuka pintu ATM dan tindakan kurang
etis ini tentu agak mengejutkan saya. Orang tersebut yang tampil dengan
sikap dan wajah innocent (tanpa dosa) dan dengan cukup santai bertanya:
Bisa Pak? Kartu saya tadi tertelan pak! Karena merasa senasib, sikap saya
berubah dari curiga menjadi welcome. Setelah saya amati, ternyata kartu
saya tampak sedikit (kurang lebih satu millimeter) di bibir lobang kartu
ATM dan saya berusaha dengan menyelipkan dua kartu tipis untuk menjepit
kartu tersebut agar dapat saya keluarkan. Usaha saya itu mendapat respon
yang bersahabat dari Mr X dan segera pula ia membantu saya untuk menjepit
dengan kertas yang saya gunakan tetapi kartu ATM saya juga tidak berhasil
dikeluarkan.

Usaha berikutnya dilakukan oleh Mr X dengan menelpon “Bank” (katanya saya
telpon bank saja pak, 14000 ya? tanyanya dan tidak saya jawab karena saya
konsentrasi dengan usaha saya untuk mengeluarkan kartu ATM). Setelah dia
menceritakan apa yang telah terjadi dan salah satu ungkapannya di telepon
“kartu saya terganjal oleh bapak setelah saya pak!”. Mr X segera
menyerahkan HPnya karena pihak “Bank” mau bicara dengan saya. Pihak “Bank”
setelah menanyakan beberapa data seperti nama, tanggal lahir, nama ibu
kandung segera menuntun saya agar dapat mengeluarkan kartu ATM saya dan
tentu saja saya turuti.

Tekan tombol di bawah angka 9; tekan tombol di bawah angka 7; tekan pin
bapak; tekan ENTER. Keluar tidak pak? Tanyanya. Tidak, jawab saya. Ok pak
saya akan bantu sekali lagi mengeluarkan kartu bapak. Ikuti petunjuk saya
tekan tombol di bawah angka 9; tekan tombol di bawah angka 7; tekan pin
bapak (pelan-pelan pak) dan saya sempat berpikir mengapa harus pelan?;
tekan ENTER. Singkatnya saya menekan PIN saya sampai sekitar tiga kali
yang disaksikan oleh Mr. X. Saya tidak sampai hati meminta Mr X keluar
dari ruang ATM karena ia telah meminjami HP dan “menolong saya”. Adegan
ini berarkhir ketika pihak “Bank” tidak berhasil membantu saya dengan
mengatakan: Ok pak, karena kartu bapak tidak bisa keluar, KARTU BAPAK SAYA
BLOKIR SAJA DAN SAAT INI KARTU BAPAK SUDAH TIDAK BERFUNGSI. Besuk bapak
segera ke Bank Mandiri setempat untuk minta terbitkan kartu baru. Karena
merasa aman, saya segera tinggalkan ruang ATM dengan mengucapkan terima
kasih kepada Mr. X setelah anak saya segera keluar dari mobil, menyusul ke
ruang ATM menanyakan apa yang terjadi (kata saya: kartu sudah diblokir,
kita pindah ATM lain saja nak).

Untungnya saya tidak menaruh semua telor saya dalam satu keranjang. Masih
ada keranjang lain tidak peduli ukurannya. Segera saya menuju ATM (sebut
saja ATM2) yang lain karena saya sudah ditunggu di salah satu toko untuk
suatu transaksi. Sebelum saya (bersama isteri dan anak saya) masuk ke ATM2
tiba-tiba SMS banking masuk dan menyatakan rekening saya terdebet Rp
1.500.000,-. Ketika itu saya baru sadar (menurut saya bukan karena
hipnotis, tetapi logis) bahwa MR X TADI TERNYATA PENIPU dan pihak “Bank”
yang bicara dengan saya adalah anggota sindikatnya.

Segera saya menuju ATM1 dengan melanggar lampu merah di perempatan jalan
sambil menghampiri Polantas setempat. Sampai di tempat kejadian, tentu
saja pelaku sudah kabur dan selama saya menuju kembali ke ATM1, rekening
saya selalu terdebet hampir setiap setengah menit Rp 1,5 juta dan
berkali-kali. Saya berusaha keras untuk memblokir via 14000 tetapi selalu
dijawab oleh mesin penjawab dan setelah sekian lama saya baru bisa bicara
dengan operator untuk melakukan pemblokiran. Apa boleh buat saat
pemblokiran saldo tinggal tersisa Rp 82 ribu.

Setelah dihubungi oleh pihak kepolisian, tidak lama berselang petugas ATM
Bank Mandiri datang dan membongkar mesin ATM. Ternyata di dalam ruang
kartu masuk telah diselipkan SEBATANG KOREK API yang telah dipotong
“pentolan” nya. Kata petuga bank: Inilah pak yang membuat kartu bapak
tidak bisa masuk….kejadian ini sudah sekitar satu tahun tapi pelakunya
belum juga tertangkap…. Dia (Mr X) bisa mengeluarkan kartu bapak dengan
tang/penjepit kecil…..Minggu lalu juga kejadian.

Begitu memasuki hari kerja saya laporkan ke Bank Mandiri dan petugas
Customer Service menyatakan kasus ini baru pak (wah rupanya pihak bank
ketinggalan juga, red) setelah dicek transaksi penarikan (oleh Mr X cs)
tiga kali Rp1,5jt; 1xRp500rb; dan karena maksimum penarikan per hari
Rp5jt, sisanya dihabiskan untuk belanja kilat (mungkin di toko emas) tentu
dengan memalsukan tanda tangan saya. Maaf pembaca, total kehilangan tidak
perlu saya beberkan semua, yang jelas tinggal Rp82rb alias habis dalam
waktu transaksi 17 menit.
KESIMPULAN:

1. Sindikat penipu memilih ATM yang terpencil, bukan yang di kantor bank
dan/ atau yang ada security-nya.
2. Mereka memilih hari libur agar nasabah tidak dapat menghubungi bank
setempat.

TIP AGAR HAL SERUPA TIDAK TERULANG PADA PEMBACA:

1. Gunakan ATM yang ada Bank-nya atau yang dekat security, hindari ATM
terpencil walaupun di ATM terpencil kita tidak perlu antre.
2. Jika kartu macet dan tidak bisa keluar dengan usaha sendiri, tinggalkan
saja karena orang lain tidak bisa menggunakan tanpa mengetahui PIN-nya dan
segera lapor ke bank setempat (tentu pada hari kerja).
3. Pada saat pembaca panik karena jadwal padat, ditunggu dalam waktu
singkat, sehingga secara emosional tidak stabil, mungkin juga sedang
berantem sebaiknya hindari transaksi menggunakan ATM karena daya analisa
menurun dan sangat memungkinkan terjadi kesalahan.
4. (Walau yang keempat ini tidak terkait dengan sub judul di atas)
rekening yang ber kartu ATM batasi jumlahnya. Yang lain simpan saja di
rekening tanpa kartu ATM dan jika terlanjur diberikan kartu ATM,
kembalikan saja ke bank dan bertransaksilah via kasir.

Mohon maaf jika pembaca tersita waktunya untuk membaca ulasan peristiwa
ini terutama bagi yang telah mendengar peristiwa serupa sebelumnya. Jika
kurang bermanfaat bagi pembaca, berikan info ini kepada rekan
yang lain, siapa tahu mereka membutuhkan. Terima kasih.

Jika suatu saat info ini sampai kepada Mr. X yang telah menipu saya, saya
berpesan carilah uang dengan cara lain karena melalui jerih payah, hasil
akan lebih bisa dinikmati. Anda berkualitas dalam mendapatkan uang cepat,
namun kualitas hendaknya memenuhi 5 indikator keseimbangan yaitu QCDSM
(Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale). Anda baik dari sisi Quality
(cerdik); anda baik dari sisi Cost (dengan biaya rendah, hanya sebatang
korek api); anda baik dari sisi Delivery (dapat uang dalam waktu cepat);
tapi dari sisi Safety (anda aman….tapi hanya sementara lho); dan dari
sisi Morale (sayang angkanya cuma nol) karena melanggar norma.


Tanggapan

  1. INfo yang sangat berharga,
    saya bulan lalu mengalami hal yang sama Di Mega Mall Batam, saya pake BCA, saat masukkan kartu gak direspon malah kartu saya tertelan,

    Hubungi CS BCA harus ke kantor Cabangnya di Nagoya, trus saya kesana katanya harus datang besok, syukurlah kebetulan kawan saya terdaftar sebagai Nasabah Prioritas, jadi pengurusannya lebih mudah.
    Petugas disana membantu, akhirnya ATM saya bisa kembali tanpa kekurangans aldo sedikit pun.

    Lho dimana samanya ya?, sama2 mengalami tertelan kartu di ATM 😀

  2. wah informatif dan menghibur 😀

  3. wahh,, ma kasihhhh info nya,,, jadi jadi lebih waspada dalam menggunakan ATM

  4. @ sufimuda
    bisa aja nih si um …..
    Tks ya broo dah mampir

    @ achoey sang khilaf
    Tks ya broo dah mampir

    @ zoel chaniago
    Betul um dimanapun harus waspada …..
    Kejahatan selalu mengintai.
    Tks ya broo dah mampir

  5. Kaya GKM aja

  6. alat penjahat yang baru ATM dan Handphone, hati – hati dengan dua hal tsb, modus penipu bermacam – macam , kontrakan /jualan rumah , kecelakaan, pulsa, undian, mungkin dia terus berfikir cara yang baru untuk menipu, karena cara yang lama , udah banyak yang tahu, emang kalau dipikir ada +/- ada kartu atm dan handphone, tapi kalau memang gak perlu penting, kayaknya enak ke masa dulu, gak usah atm ama handphone.

  7. segala seauatu yg baru, ataupun kemajuan jaman tidak dapat dihindari ….. semua ada konsekwensinya.
    sangant disangkan teknologi yg baik malah digunakan untuk kejahatan, begitu juga otak manusia yg sangat canggih sampai saat ini gak ada yg bisa ngalahin (menciptakan), malah digunakan untuk pemikiran yang menyesatkan ataupun untuk kejahatan.
    Tapi pada akhirnya semua akan dipertangung jawabkan disisi YANG MAHA KUASA.

  8. wow… lagi kena musibah ya??? saya juga… mobil Nissan X-Trail kantor ilang di pagi hari!!

    kalau mau liat, silakan dateng ke http://diazhandsome.wordpress.com (judul: INFORMASI PENTING)

    😀

  9. terima kasih atas informasinya…
    sangat membantu!

  10. Setelah mendengar curhat di atas, aku jadi gregetan sama penjahatnya. Kepingin banget menjambak mulutnya. Enak aja orang susah2 nyari uang eh… dia enak2an nyuri.
    Untuk pelaku kejahatan, punya ibu gak sih? kasihan 9 bln mengandung udah gede jadi orang pemakan duit orang. Inget ibumu eh pencuri.

    Untuk korban sabar dan lebih berhati2 aja.

  11. informasi sangat berguna untuk umum agar selalu berhatihati dalam bertransakti Via ATM atau yg lain, memang benar Pak penipu berkeliaran dimana2 terkadang kita tidak menyedari dan terima kasih atas informasinya.

    Salam
    Anjas

  12. kira2 2mggu yg lalu,sy ngalamin hal spt ini ..wkt itu mggu pgi jg..
    Kartu sy ttln di atm,n sy nelepn call center di stiker yg tertempel di mesin atm,,eh tnyt itu call center palsu,n tertipu la sy
    T.T

  13. nysel n gondok juga ya ma pelakunya…coba klo ilmu ini org lain pada tau n bisa meganalisa….

    kemarin adik saya yang kena masalah ini, dia ngambil uang di atm dki tapi masalahnya hampir sama dengan anda di atas (atm ga mau keluar), hnya saja pelaku menempelkan tempelan costumer service di mesin atm, dan itu no pelaku…dan akhirnya hilanglah uang Rp 22 juta…

    skrg kasusnya sedang diurus polisi..dan berharap pelakunya tertangkap….

  14. Ijin CoPaz ya Pak.. Semoga informasi ini dapat membantu kawan2 kita yang lain..
    Hemm.. Kita harus bisa lebih berhati2 lagi kedepan.. Tetep semangat ya Pak

  15. wah ane baru ngalamin juga tempo hari nih, kenapa ya kebanyakan orang baik yang saya temui itu penipu / penjahat. may they burn in hell

  16. wah makasih infony


Tinggalkan komentar

Kategori